Segala puji bagi Allah yang telah
memberikan nikmat,shalawat serta salam semoga tetap tercurah kepada nabi agung kita,Muhammad
SAW,para sahabat dan keluarga.
Semua warga desa Sukasari yang
tua maupun yang muda,semoga maklum atas kebenaran serta lurusnya sejarah desa Sukasari.
Sejarah desa Sukasari tidak akan lepas kaitannya dengan deasa ciguntur yang
sekarang masih di ingat namun tidak terlupakan dari waktu ke waktu. Desa yang sekarang tinggal namanya saja,tapi tidak
terhapus oleh zaman karena sejarah dari dahulu namanya adalah Desa ciguntur.
Desa Ciguntur dimulai ceritanya
pada tahun 1935, dinamakan Ciguntur karena bertempat disebelah barat sisi
bendungan Cipakeleran dan di bawah Lamping Sibilik. Memanjang dari selatan ke
utara yang panjangnya 1000m dan penduduknya masih sedikit yaitu 100KK. Tetapi
secara administrasi diakui oleh pemerintahan Kabupaten Kuningan. Wilayahnya
luasnya ± 178,028 Hektar yang termasuk
darat (pemukiman ) maupun sawah
.
Batas batas wilayah :
- · Selatan : Desa seda dan cibuntu
- · Barat : Desa paniis dan cirea
- · Utara: Desa Matangaji dan nanggela
- · Timur: Desa Nanggerang Jaya
Perangkat desa zaman dahulu tahun 1935
1.
Kepala desa : Bapak Kasmin
2.
Sekretaris : Bapak Satria Sastra Wijaya
3.
Kasi Pemerintahan : Bapak Kartayu
4.
Kasi kesra :
Bapak Sukarta Sukardi Wirya
5.
Kasi ekbang :
-
6.
Ngalambang :
Bapak Jasim
7.
Kadus :
Bapak Miskad Kerta Dipura
8.
Khotib :
Bapak Sarman Warya Gama
9.
Kebersihan :
BapakMardani
Desa Ciguntur termasuk desa yang
rapih, aman, rukun beragama serta gotong royong dan beragama islam. Seluruh
masyarakat berternak hewan dan bertani. Kebanyakkan masyarakat menghasilkan
kerajin tangan yaitu anyaman, membuat bilik, bilik kepang, dan lain-lain, karena
pada zaman itu rumahnya memakai bamboo dan juga bilik. Ketika masyarakat tenang
dan tentram dikagetkan dengan kejadian fenomena alam,yaitu meletusnya gunung Ceremai
dan lahar yang membanjiri masyarakat
sehingga masyarakat pindah dari pemukiman Ciguntur. Seluruh masyarakat
akhirnya diusingkan ketempat yang lebih aman, yaitu kesebelah timur ke Cipakeleran.
Setelah gunung Ceremai sudah
tidak mengeluarkan lahar dan aman, seluruh warga berpindah ke Ciguntur kembali
dan membersihkan seluruh desa terutama tempat tinggal masing-masing serta
membuat masjid yang luasnya 100 bata, 1 bata =14,2M. Malam hari setelah
keputusan membuat masjid, seluruh warga mengadakan berdoa bersama kepada Allah SWT,semoga
desa yang sekarang mendapatkan ridho dan berkah dari Allah SWT.
Berdasarkan musyawarah seluruh
masyarakat desa Ciguntur,tepatnya hari jumat tanggal 12 Rabiulawal 1351 H (16
Juli 1932) dijadikan hari jadi desa baru dengan namanya adalah Desa Neglasari.
Setelah diresmikannya nama Desa Neglasari,kembali terjadi musibah sehingga
mengganti namanya lagi menjadi Desa Sukawangi. Desa sukawangi pun tidak cocok karena
banyak musibah kilat dan warga yang tersambar kilat,sehingga diganti namanya
kembali oleh kesepakatan seluruh warga menjadi Desa Sukasari.
Alhamdulillah setelah gantinya
nama Sukasari tidak ada kejadian yang membuat warga Sukasari sengsara, serta
warganya pun bertambah dengan seiringnya zaman menjadi 2000 orang. Sampai
sekarang sejarah desa Sukasari masih terkenang dihati kami para sesepuh desa Sukasari
dan tidak akan kami lupakan kejadian yang dahulu menimpa dan semoga kedepannya Sukasari
menjadi desa yang maju.
(Sumber keterangan)
1.
Bapak Karta Dipura
2.
Bapak Sukarta Sukadiwirya
Penyusun
Tidak ada komentar:
Posting Komentar